Rijswijk 17 Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Malam itu kami duduk di beranda, bulan pun ada Lalu lintas terasa hingar, deru-deram sebentar-sebentar Memanjang kawat telepon di antara tia... #ReadMore
Refleksi Seorang Pejuang Tua Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Tentara rakyat telah melucuti Kebatilan Setelah mereka menyimak deru sejarah Dalam regu perkasa mulailah melangkah Karena perjuangan pada ha... #ReadMore
Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Surat ini adalah sebuah sajak terbuka Ditulis pada sebuah sore yang biasa. Oleh Seorang warganegara biasa Dari republik ini Surat ini ditu... #ReadMore
Beberapa Urusan Kita Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Tentang nasib angkatan iniItu adalah urusan sejarahTapi tentang menegakkan kebenaranItu urusan kita Apakah cuaca akan cemas di atas Hingg... #ReadMore
Bendera Laskar Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Kali pertama, di halaman kampus, pagi itu Telah berkibar bendera laskar Berkibar putih bagai mega Dengan garis-garis yang merah Karena telah... #ReadMore
Penghianatan Itu Terjadi Pada Tanggal 9 Maret Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Pengkhianatan itu telah terjadi Pengkhianatan itu terjadi pada tanggal 9 Maret Ada manager-manager politik Ada despot yang lalim Ada ruang s... #ReadMore
Memang Selalu Demikian, Hadi Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Setiap perjuangan selalu melahirkan Sejumlah pengkhianat dan para penjilat Jangan kau gusar, Hadi Setiap perjuangan selalu menghadapkan ki... #ReadMore
Kemis Pagi Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan Yang selama ini mengenakan seragam kebesaran Dan menaiki kereta-kereta kencana Dan menggunakan... #ReadMore
Malam Sabtu Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Berjagalah terus Segala kemungkinan bisa terjadi Malam ini Maukah kita dikutuk anak-cucu Menjelang akhir abad ini Karena kita kini bers... #ReadMore
Kata Itu, Suara Itu Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Tiga buah panser kavaleri Membayang hitam malam ini Kami sama berjaga. Semua hening Seorang anak empat belas tahun Bertukar api rokok dengan... #ReadMore
Rendez-Vous Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Sejarah telah singgah Ke kemah kami Ia menegur sangat ramah Dan mengajak kami pergi “Saya sudah mengetuk-ngetuk Pintu yang lain,” Katanya ... #ReadMore
Horison Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Kami tidak bisa dibubarkan Apalagi dicoba dihalaukan Dari gelanggang ini Karena ke kemah kami Sejarah sedang singgah Dan mengulurkan tanga... #ReadMore
Oda Bagi Seorang Supir Truk Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Sebuah truk lama Dengan supir bersahaja Telah beruban dan agak bungkuk Di atas stirnya tertidur Di tepi jalan yang sepi Di suatu senja musim... #ReadMore
Yell Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Tiga truk terbuka Lewat depan rumah Mereka menyanyi gembira “Buat Apa Sekolah” Tas buku di tangan kiri Dibakar matahari, tak bertopi Merek... #ReadMore
Dari Ibu Seorang Demonstran Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng “Ibu telah merelakan kalian Untuk berangkat demonstrasi Karena kalian pergi menyempurnakan Kemerdekaan negeri ini Ya, ibu tahu, mereka tid... #ReadMore
La Strada atau Jalan Terpanggang Ini Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Kini anak-anak itu telah berpawai pula Dipanggang panas matahari ibukota Setiap lewat depan kampus berpagar senjata Mereka berteriak dengan ... #ReadMore
Persetujuan Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Momentum telah dicapai. Kita Dalam estafet amat panjang Menyebar benih ini di bumi Telah sama berteguh hati Adikku Kappi, engkau sangat mu... #ReadMore
Nasihat-Nasihat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan Kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika ... #ReadMore
Bendera Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Mereka yang berpakaian hitam Telah berhenti di depan sebuah rumah Yang mengibarkan bendera duka Dan masuk dengan paksa Mereka yang berpaka... #ReadMore
Silhuet Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Gerimis telah menangis Di atas bumi yang lelah Angin jalanan yang panjang Tak ada rumah. Kita tak berumah Kita hanya bayang-bayang Gerimis... #ReadMore
06:30 Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Di pusat Harmoni Pada papan adpertensi (Arloji Castell) Tertulis begini: “Dunia Kini Membutuhkan Waktu Yang Tepat” Di belakangnya langit p... #ReadMore
Benteng Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Benteng Sesudah siang panas yang meletihkan Sehabis tembakan-tembakan yang tak bisa kita balas Dan kita kembali ke kampus ini berlindung Bersandar d... #ReadMore
Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Tidak ada pilihan lain. Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pe... #ReadMore
Doa Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani Ampunlah ka... #ReadMore
Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani “Tadi siang ada yang mati, Dan yang mengantar banyak sekali Ya. Mahasiswa-mahasiswa itu. Anak-anak sekolah Yang dulu berteriak: dua ratus, d... #ReadMore
22 Tahun Kemudian Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Ya anakku. Saya telah menuliskannya untukmu 22 tahun yang lalu saya tuliskan ini untuk kalian Ayahmu, waktu itu, pada suatu musim hujan Keti... #ReadMore
Depan Sekretariat Negara Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Setelah korban diusung Tergesa-gesa Ke luar jalanan Kami semua menyanyi ‘Gugur Bunga’ Perlahan-lahan Perajurit ini Membuka baretnya Airm... #ReadMore
Arithmatik Sederhana Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Menyimak Adham Arsyad Selama ini kita selalu Ragu-ragu Dan berkata: Dua tambah dua Mudah-mudahan sama dengan empat. 1966 Karya:... #ReadMore
Mimbar Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Dan mimbar ini telah dibicarakan Pikiran-pikiran dunia Suara-suara kebebasan Tanpa ketakutan Dan mimbar ini diputar lagi Sejarah kemanusia... #ReadMore
Aviasi Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Sebuah heli melayang-layang Pada siang yang panas Di langit ibu kota Berjuta mata memandang Tengadah ke atas Tak lagi bertanya-tanya Set... #ReadMore
Geometri Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Dan titik ini Sedang kita tarik garis lurus Ke titik berikutnya Segala komponen Telah jelas. Dalam soal Yang sederhana. 1966 Karya: ... #ReadMore
Percakapan Angkasa Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani “Siapa itu korban di bumi Hari ini?” Tanya Awan Pada Angin “Seorang anak muda Dia amat berani,” Jawab Angin “Berembuslah kau, dan h... #ReadMore
Dari Catatan Demonstran Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Inilah peperangan Tanpa jenderal, tanpa senapan Pada hari-hari yang mendung Bahkan tanpa harapan Di sinilah keberanian diuji Kebenaran dic... #ReadMore
Tableau Menjelang Malam Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Deretan bangunan. Abu-abu Langit hitam dan sten. Menunggu Lalu lintas sepi Semua menanti Jendela bertutupan. Apa akan terjadi Di sini Semua ... #ReadMore
Salemba Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Alma Mater, janganlah bersedih Bila arakan ini bergerak pelahan Menuju pemakaman Siang ini Anakmu yang berani Telah tersungkur ke bumi Ket... #ReadMore
Karangan Bunga Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu ‘Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut b... #ReadMore
Jalan Segara Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Di sinilah penembakan Kepengecutan Dilakukan Ketika pawai bergerak Dalam panas matahari Dan pelor pembayar pajak Negeri ini Ditembu... #ReadMore
Harmoni Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Enam barikade telah dipasang Pagi ini Ketika itu langit pucat Di atas Harmoni Senjata dan baju-baju perang Depan kawat berduri Kota yang p... #ReadMore
Merdeka Utara Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Dua buah panser Saladin Dengan roda-roda berat Rintangan-rintangan jalan Selebihnya kesenyapan Dua buah tikungan yang bisu Seseorang memeg... #ReadMore
Sebuah Jaket Berlumur Darah Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Tirani Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah berbagi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun Sebuah sungai memba... #ReadMore
Yang Tlah Lalu Unknown | 1 komentar Cinta Dari Sahabatku Hutan Bambu ku memang mengagumimu itu dulu aku juga menginginkanmu tapi itu tlah berlalu dan kau pernah menjadi tinta emas dalam buku diareku tapi... #ReadMore
Siksa Cinta Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku Hutan Bambu februari.... di kala senja... kau hadir lagi melukiskan warna baru dilembaran hitam buku diareku kau ungkit setiap kenangan kau ungkap... #ReadMore
Keinginan Hati Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku Hutan Bambu bantu aku untuk kembali membuka hati bukan untuk memiliki ataupun untuk di miliki tapi untuk bisa saling berbagi bantu aku untuk kemb... #ReadMore
Kesalahpahaman Hitam Putih Unknown | Tidak ada komentar Agoes Cho Legam... Mengapa engkau harus mengajak hitam Mengapa tak kau pilih warna lain Agar semua bisa sepaham dengan hitam Engkau juga Bersih... #ReadMore
Muhammad Menjelang Baytil-Maqdis Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Langit yang melengkungkan dada, biru hitam Muka tengadah denyut darah tertahan - Kutoreh dadamu al-Amin, jantung baiduri - Kubuka langitKu... #ReadMore
Lewat Jendela Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Sebuah jendela meraihkan malam bagiku Seperti beribu malam yang lain. Ia berkiut Pada engsel waktu Ia membawa tempias. Debu Dan cahaya bulan... #ReadMore
Salman Pengelu-elu Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Salman terbungkuk pada punggung Lelaki nanar yang kehilangan diri Usia disandarkan di lingir kemah Menudungkan tangan pada mata tua Di kan... #ReadMore
Surat dari Lampung Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) tegineneng, 8 Juli 1959 (km 37, tanjungkarang) yth. sdr. s.n. ratmana lingga 16, semarang I salam bahagia, rat apa kabar kau di jawa ada... #ReadMore
Fajar Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Fajar, hanya padamu sendiri istirah Ajalku pengap Hanya padamu jasmaniku yang resah Menemu lelap Seperti sungai berprahara Semula menubuh si... #ReadMore
Laut Tengah Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Laut tua, aku mabuk dengan suara Yang mengalir dari mulutmu bila Ia menganga seperti lonceng hijau dan Berklenengan sangat jauh. Kau tahu, k... #ReadMore
Kengan pada Dunia Kanak-Kanak Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Masih ingatkah kau, masa bocah kita Sekali lama, di desa Zahleh karunia Betapa di kebun anggur dua bayang bertemu Bertukar gelak di rimbu... #ReadMore
Tiga Pepatah Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Seorang pemburu membunuh unggas di hari sejuk Ketika menjagal itu, air matanya berlinang Kata seekor margasatwa: Lihat lelaki itu meratap Ka... #ReadMore
Dua Nukilan dari Odyssey Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Kemudian daging pun cair, pandang membeku, jantung hening detak Dan fikiran agung membubung ke puncak kemerdekaan asri Menggelepar dengan sa... #ReadMore
Suatu Pemikiran Bermukim dalam DiriKu Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Suatu pemikiran bermukim dalam diriku Aku akan mati di atas empuknya ranjang Aku akan layu sekuntum kembang Punah dikerikiti ulat durjana ... #ReadMore
Batasan Sajak Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Sajak adalah siul melengking curam Sajak adalah gemeretak kerucut salju beku Sajak adalah daun-daun meng-es sepanjang malam Sajak adalah dua... #ReadMore
Admiral Padang Gandum Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) tim anak padang gandum rambutnya perang kusai jerami tim suka arbei ranum rengeknya menggayut gaun: mami! matanya biru warna danau pun bir... #ReadMore
N.Y. Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) sebelas ribu mil dan rabu di sini mahal harganya poster pucat di beton dingin anak tuan-tuan butuh hijau cemara dinding kota menjulur dala... #ReadMore
Kutahu Kau Kembali Jua AnakKu Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Saudara kandungku pulang perang, tangannya merah Kedua pundak landai tiada tulang selangka Dia tegak goyah, pandangnya pada kami satu-satu A... #ReadMore
Dua Sajak Pegungan Libanon Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Sampaikan Kepada Gadis Tetangga Itu Sampaikan kepada gadis tetangga itu Yang menitipkan hatinya padaku Katakan padanya: telah aku jual Fir... #ReadMore
Pulang Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Dengan bertiupnya angin sehari-hari penuh pengejekan Dan pekayuan dipukul angin dan tertunjam, cintaku datang Dengan dendangnya mencariku di... #ReadMore
Kelopak Musim Semi Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Kepada Helen Werrbach yang memanggang rotiku kering yang menisik piamaku sobek Di Teluk Ikan Putih, telah terjangkar jasmaniku di pelabuha... #ReadMore
Nostalgia Pelayaran Atlantika Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Rindu pun kerna semenanjung dua benua mengeras di julang perbatuan karang Dendam pun kerna biru teluk Lisboa di dada tertatah serasa berli... #ReadMore
Mimpi Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Mimpi yang bernas melepas kejang remaja pandang ranum antara kita mengenggani hadir orang ke-3 Langit panas biru muda lantang nafas darah ... #ReadMore
Lagu Roban Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Bermerahanlah bunga semak liar pesisir rimba jati Pantai sepanjang liku berlambai kelopak randu -dan menjarak kau, -musim kemarau bertanga... #ReadMore
Hanggar 17 Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Di malam seng seng gudang menyanyikan cahaya bulan sebulatnya hati rindu yang terkapar penumpang bersesak di dek dikemahi tenda kasar pelamp... #ReadMore
Riwayat Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Sebuah kisah yang dibangkitkan dari antara keluarga-keluarga para penenun dan pembatik di kota P. Hidup yang bergalau gemertak deru mesin t... #ReadMore
Membajak Kembali Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Orang-orang telah membajaki sawah-sawah kembali karena lewat sudah musim kemarau menguning bumi lekang kering menafaskan lagi air membening ... #ReadMore
Pelancing Kemalaman Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Kelenjar yang didarahi lecut angin lorong berisik dalam jantung meramu angan sendiri aspal rengkah musim kemarau di sore lembab dan gerimis ... #ReadMore
Kemarau di Desa Bangkirai Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Seekor anjing melolong larut di lereng bukit bertubir Bulan merah di sungai bulat mengapung. Hangus dan pijar Kurus lembah kuning patah daun... #ReadMore
Rimba Jati (Alas Roban) Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Mendenyut kemarau ke jantung rimba Hutan Roban jati mengujur bukit Kehidupan coklat terbentang di sela musim Seekor elang menyelinap hitam... #ReadMore
Dadang, Pemetik Kecapi Tua Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Kepada Bahrum Rangkuti Dilingkarkannya angin pegunungan pada denting-denting selalu di suara sendu berlagu margasatwa Bila Dadang tiba tua... #ReadMore
Doa dalam Lagu Unknown | Tidak ada komentar Taufiq Ismail Taufiq Ismail - Puisi Awal (1953 - 1960) Ibuku karena engkau merahimiku Merendalah tenteram karena besarlah anakmu Ayahku karena engkau menatahku Berlegalah di kursi angguk laki-la... #ReadMore
Bunga Terakhir Unknown | Tidak ada komentar Chici Cinta Dari Sahabatku Ku rangkai kasih di balik sepinya malam. Ku renungi titik titik rindu yang terbenam di relung hati. Sayup sayup suara bergema disisi h... #ReadMore
Tentang Taufiq Ismail Unknown | Tidak ada komentar Sang Penyair Taufiq Ismail Dilahirkan di Bukittinggi dan dibesarkan di Pekalongan, ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita ... #ReadMore
Kerendahan Hati Unknown | 1 komentar Taufiq Ismail Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau ... #ReadMore
Kau Unknown | Tidak ada komentar Dari Sahabatku Qurotta A'yyun kebahagiaan ini sudah terbeli, hingga hilang rasa dan selera telah kucoba berjalan lurus, terus takkan kutenggok lagi masa masa itu dan... #ReadMore
Hasrat Untuk Berubah Unknown | Tidak ada komentar Tak Di Kenal Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia. Seiring dengan bertambahnya kearifanku, Kudapati bah... #ReadMore
Hitam Putih Unknown | Tidak ada komentar Chici Dari Sahabatku hitam putih... sederhana..penuh missteri... ku coba memberi sedikit warna tapi... ternyata hanya merusaknya warna yang ku beri hanya... #ReadMore
Jalan ini.. Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku Qurotta A'yyun hari ini aku mencoba melewati kembali jalan ini, jalan seputar stadion ke utara sedikit, mungkin sampeyan juga masih ingat, di jalan ini ... #ReadMore
Maafkan Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku Esti Syafrizal Maafkan... Atas kebodohanku mengartikan cintamu Maafkan... Ku telah salah memaknai rasa sayangmu Maafkan... Ku yang tak mampu memahami ... #ReadMore
Selamat Ulang Tahun Cinta........ Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku Maria Ratri Ningtyas Mas, Telah kugoreskan puisi-puisi itu untukmu Sejak usiamu 16 tahun Ketika pertama kali kita bertemu dan saling bertukar senyum Kau ing... #ReadMore
menggilaimu!!!!... Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku Ninit Ungu menggilaimu sejadi2nya membuat aku terperangah setengah mati dalam riwayat perasaanku, belum sekalipun aku menyesali perasaan cinta. Lemah... #ReadMore
※Sakit Hati S'orang Pria※ Unknown | Tidak ada komentar Cinta Dari Sahabatku ※Ketka disakiti cowok kebanyakan cewek akan menangis... Cewek bisa menangis berjam-jam bahkan mungkin berhari-hari ia akan bersedih... Sa... #ReadMore
TULISAN DI BATU NISAN JALALUDDIN AR-RUMI Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Ketika kita mati, jangan cari pusara kita di bumi, tetapi carilah di hati manusia. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
SEBUAH BUKU Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Tujuan sebuah buku mungkin sebagai petunjuk. Namun kau dapat juga menggunakannya sebagai bantal; Kendati sasarannya adalah memberi pengetahu... #ReadMore
KOMUNITAS CINTA Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Komunitas Cinta tersembunyi diantara orang banyak; Seperti orang baik dikelilingi orang jahat. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
TUGAS INI Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kau mempunyai tugas untuk dijalankan. Lakukan yang lainnya, lakukan sejumlah kegiatan, isilah waktumu secara penuh, dan jika kau tidak menja... #ReadMore
PENCARIAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Carilah mutiara, saudaraku, di dalam tempurung; Dan carilah keahlian diantara manusia di dunia. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
UPAYA Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Ikat dua burung bersama. Mereka tidak akan dapat terbang, kendati mereka tahu memiliki empat sayap. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
BURUNG HANTU Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Hanya burung bersuara merdu yang dikurung. Burung hantu tidak dimasukkan sangkar Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
RUMAH Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “In... #ReadMore
KERJA Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang. Bukan sekadar sesuatu yang jika sedang berlangsung, kau dapat melihatnya dari luar. Seberapa ... #ReadMore
JOHA DAN KEMATIAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Seorang anak laki-laki menangis dan berteriak di belakang jenazah ayahnya, ia berkata, “Ayah! Mereka membawamu ke tempat di mana tidak ada p... #ReadMore
KECERDASAN DAN PEMAHAMAN SEJATI Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kecerdasan adalah bayangan dari Kebenaran obyektif Bagaimana bayangan dapat bersaing dengan cahaya matahari? Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
DEBU DI ATAS CERMIN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya. Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu. Karya: ~J... #ReadMore
ILMU PENGETAHUAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Pengetahuan akan Kebenaran lenyap dalam pengetahuan Sufi. Kapan manusia akan memahami ucapan ini? Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
KEBENARAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan: “Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah Tidak di bumi, langit atau singgasana. Ini kep... #ReadMore
RASUL Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Rasul adalah mabuk tanpa anggur: Rasul adalah kenyang tanpa makanan. Rasul adalah terpesona, takjub: Rasul adalah tidak makan maupun tidu... #ReadMore
AKAN JADI APA DIRIKU? Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput; Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk. Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayur... #ReadMore
DUA ALANG-ALANG Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Dua alang-alang minum dari satu sungai. Satunya palsu, lainnya tebu. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
PELEPASAN MENIMBULKAN PEMAHAMAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Wahai Hati! Sampai dalam penjara muslihat, kau dapat melihat perbedaan antara Ini dan Itu, Karena pelepasan seketika dari Sumber Tirani; ... #ReadMore
JIWA MANUSIA Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Pergilah lebih tinggi — Lihatlah Jiwa Manusia! Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
REALITAS SEJATI Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Di sini, tidak ada bukti akademis di dunia; Karena tersembunyi, dan tersembunyi, dan tersembunyi. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
MEREKA YANG TAHU, TIDAK DAPAT BICARA Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kapan pun Rahasia Pemahaman diajarkan kepada semua orang Bibir-Nya dijahit melawan pembicaraan tentang Kesadaran. Karya: ~Jalaluddin Rumi~ #ReadMore
DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji. Dia tidak di Salib. Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno. Tidak ada tanda apa pu... #ReadMore
KESADARAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini ... #ReadMore
MANFAAT PENGALAMAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kebenaran yang agung ada pada kita Panas dan dingin, duka cita dan penderitaan, Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan raga Bersama, s... #ReadMore
DIMENSI LAIN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan, tetapi dalam jenis yang berbeda. Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda. Ini tampak nyata... #ReadMore
BURUNG HANTU DAN ELANG RAJA Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kal... #ReadMore
AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim? Aku tidak mengetahui diriku sendiri. Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Majusi, bukan... #ReadMore
EMPAT LAKI-LAKI DAN PENERJEMAH Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Empat orang diberi sekeping uang. Pertama adalah orang Persia, ia berkata, “Aku akan membeli anggur.” Kedua adalah orang Arab, ia berkat... #ReadMore
JALAN Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Jalan sudah ditandai. Jika menyimpang darinya, kau akan binasa. Jika mencoba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut, kau melakukan perbuat... #ReadMore
SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG! Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat. Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran. Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binat... #ReadMore
Simbolisme Sufi Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Pelukan dan ciuman adalah pesona-pesona cinta. Tidur adalah kontemplasi, Parfum adalah harapan untuk berkah Ilahi. Penyembah berhala bera... #ReadMore
Terang Benderang Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahan Agar bisa kuungkapkan derita kerinduan cinta Setiap orang yang jauh dari sumbernya Ingin kembali ... #ReadMore
Dia Bernyanyi Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Reguklah dalam-dalam cinta duniawi, agar bibirmu mampu mengecap anggur cinta yang lebih suci. Aku mendengar dan terpikat; ruhku bergega... #ReadMore
Dulu Untuk Nanti Unknown | Tidak ada komentar Agoes Cho Aku pernah hidup, lalu mati... Lalu hidup lagi... Dan aku ingin hidup, pada saat aku mati... Nanti... Dariku: ~Agoes Cho~ #ReadMore
Warna Agama “Chinese Art and Greek Art” Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Rasul pernah berkata, “Ada orang-orang yang melihatku di dalam cahaya yang sama seperti aku melihat mereka. Kami adalah satu. Walau tak t... #ReadMore
Rumi bernyanyi Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Ngengat-ngengat, terbakar oleh cahaya obor di wajah Sang Kekasih, adalah pecinta-pecinta yang berdiam di tempat suci. Kalaupun kita diangga... #ReadMore
Nubuwah Cinta dari Rumi Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan, Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang, Aku mati sebagai binatang dan kini manusi... #ReadMore
Apa Yang mesti Ku lakukan Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Apa yang mesti kulakukan, O Muslim? Aku tak mengenal didiku sendiri Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Gabar, bukan Muslim Aku bukan d... #ReadMore
“Kisah Keajaiban Cinta” Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Kamu pipa air yang kering dan aku hujannya/kamu kota yang hancur dan aku arsiteknya/tanpa khidmat padaku sang mentari suka cita/kamu takkan ... #ReadMore
Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Jika engkau bukan seorang pencinta, maka jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan dihitung pada H... #ReadMore
Bahagia Sejenak Unknown | Tidak ada komentar Jalaluddin Rumi Bahagia sejenak kamu dan aku duduk di serambi kita dua, tapi satu roh, kamu dan aku kita rasa aliran air kehidupan di sini kamu dan aku ... #ReadMore
Komentar Terbaru