Dari Ibu Seorang Demonstran

“Ibu telah merelakan kalian Untuk berangkat demonstrasi Karena kalian pergi menyempurnakan Kemerdekaan negeri ini

Ya, ibu tahu, mereka tidak menggunakan gada Atau gas airmata Tapi langsung peluru tajam Tapi itulah yang dihadapi Ayah kalian almarhum Delapan belas tahun yang lalu

Pergilah pergi, setiap pagi Setelah dahi dan pipi kalian Ibu ciumi Mungkin ini pelukan penghabisan (Ibu itu menyeka sudut matanya)

Tapi ingatlah, sekali lagi Jika logam itu memang memuat nama kalian (Ibu itu tersedu sesaat)

Ibu relakan Tapi jangan di saat terakhir Kauteriakkan kebencian Atau dendam kesumat Pada seseorang Walaupun betapa zalimnya Orang itu Niatkanlah menegakkan kalimah Allah Di atas bumi kita ini Sebelum kalian melangkah setiap pagi Sunyi dari dendam dan kebencian Kemudian lafazkan kesaksian pada Tuhan Serta Rasul kita yang tercinta

Pergilah pergi Iwan, Ida dan Hadi Pergilah pergi Pagi ini.”

(Mereka telah berpamitan dengan ibu dicinta Beberapa saat tangannya meraba rambut mereka Dan berangkatlah mereka bertiga Tanpa menoleh lagi, tanpa kata-kata).



1966
Karya:
~Taufiq Ismail~
Benteng
no image
Item Reviewed: Dari Ibu Seorang Demonstran 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!